1.1.ARSITEKTUR
BASIS DATA
Arsitektur Basis data merupakan suatu kumpulan data yang
tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara
user melihat data tersebut.Arsitektur ini juga berfungsi memberikan kerangka
kerja bagi pembangunan basis data.
LEVEL ARSITEKTUR
BASIS DATA
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga
level yaitu :
1. Internal/Physical Level:
berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik
(physical storage). Internal level adalah level terendah untuk
merepresentasikan basis data.
2. External /View Level: berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal )
3. Conceptual/Logical Level: Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.
1.2.DATA
INDEPEDENCE
Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data
(data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih
rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
Jenis-jenis Data Independence :
1. Physical
Data Independence
Merubah level internal tanpa
mengganggu skema conceptual atau eksternal.
2. Logical Data
Independence
Merubah level conceptual tanpa
menggangu skema eksternal.
Prinsip ini harus diterapkan dalam
pengelolaan sistem basis data dengan alasan:
1.
DBA dapat
mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu
program aplikasi yang sudah ada.
2.
Pabrik/software
pengelolaan data datap memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu
program aplikasi yang sudah ada.
3.
Untuk
memindahkan perkembangan program aplikasi.
4.
Memberikan
fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA.
1.3.
KONSEP DBMS
DBMS (Data Base Management System) adalah suatu
program yang digunakan untuk memanage dan diberikan kontrol akses pada data
yang tersimpan pada data base, DBMS juga bisa diartikan sebagai pengolah basis
data. Contohnya : oracle, Ms.SQL, Ms.Accsess, MySQL, postgressSQL, DB2.
KOMPONEN
DBMS
Sebuah DBMS (Database Management System) umumnya memiliki sejumlah komponen
fungsional (modul) seperti
- File Manager,yang mengelola
ruang dalam disk&struktur data yang dipakai untuk mempresentasikan
informasi yang tersimpan dalam disk.
- Database Manager,yang
menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan
program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
- Query Processor,yang
menterjemahkan perintah-perintah dalam query languange ke perintah
low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
- DML Precompiler,yang
mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi
pemanggil prosedural normal dalam bahasa induk.
- DDL Compiler,yang mengkonversi
perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metada.
FUNGSI DBMS
1. Data Definition, DBMS
harus dapat mengolah pendefinisian data,
2. Data Manipulation, DBMS
harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk
mengakses data,
3. Data Security & Integrity,
DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data
yang didefinisikan oleh DBA,
4. Data Recovery & Concurency,
DBMS harus dapat menangani kegagalan–kegagalan
pengaksesan database yang dapat
disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan
hard disk, dsb,
5. Data Dictionary, DBMS
harus menyediakan data dictionary,
6. Performance, DBMS harus
menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisasikan data, yaitu:
1.1 Bahasa Definisi Data (DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan
oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga
sub-skema. Hasil kompilasi dari pernyataan-pernyataan DDL disimpan dalam
berkas-berkas spesial yang disebut katalog sistem. Katalog sistem ini memadukan
metadata. yaitu data yang menjelaskan objek-objek dalam basis data.
1.2Bahasa Manipulasi Data (DML)
1.2Bahasa Manipulasi Data (DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk
melakukan hal-hal seperti berikut:
- Mengambil data pada basis data.
- Menambahkan data pada basis data.
- Mengubah data pada basis data.
- Menghapus data pada basia data
1.4. MODEL DATA
1.Model data berbasis objek
merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan
kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas
atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktu
2.
Model data berbasis record.
Macam maca jenis mode data berbasis record :
1. Relational model, data data disajikan dalam bentuk table.
2. Network model, data data disajikan dalam bentuk jaringan.
Macam maca jenis mode data berbasis record :
1. Relational model, data data disajikan dalam bentuk table.
2. Network model, data data disajikan dalam bentuk jaringan.
3.
Model data fisik.
Menggambarkan data di tingkat internal, penyimpanan data secara detailnya dengan format record penyusunan record dan jalur akses.
Menggambarkan data di tingkat internal, penyimpanan data secara detailnya dengan format record penyusunan record dan jalur akses.
4.
Model data konseptual.
Menyediakan konsep yang sesuai dengan perpsepsi pemakai yang memandang datanya.
Menyediakan konsep yang sesuai dengan perpsepsi pemakai yang memandang datanya.
1.5. DATA
DICTIONARY
Data
dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam
database. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai
data.
Berisi
tentang :
- Nama-nama user yang mempunyai wewenang
untuk menggunakan DBMS.
-
Nama-nama
item data yang ada dalam database.
-
Jenis
dan ukuran item data.
-
Batasan
untuk masing-masing item data.
-
1.6.
ARSITEKTUR DBMS MULTIUSER
Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk system multiuser adalah teleprocessing, dimana satu computer
dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
File-Server
Proses
didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang
diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada
masing-masing workstation, tetapi meminta file dari file server jika
diperlukan.
Kerugian arsitektur file-server
adalah:
-
Terdapat
lalulintas jaringan yang besar.
- Masing-masing workstation membutuhkan
copy DBMS.
- Control terhadap concurrency, recovery
dan integrity menjadi kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara
bersamaan.
Client Server
Client server
menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk system.
Referensi:
http://blog.ub.ac.id/hendrarfx/2010/03/04/konsep-dbms/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek
http://www.docstoc.com/docs/14748868/KONSEP-BASIS-DATA
http://konsepsisteminformasi.wordpress.com/tag/database/
http://www.scribd.com/doc/52342936/3/BAB-III-LINGKUNGAN-BASIS-DATA
KUNJUNGI BLOG KU JGA YA..
ReplyDelete