Suatu benda dinyatakan sebagai benda hidup atau makhluk hidup bila memiliki ciri-ciri:
1. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, artinya adanya zat yang masuk atau keluar
2. Tumbuh, artinya bertambah besar karena adanya pertambahan dari dalam dan bergerak
3. Melakukan reproduksi atau berkembang biak
4. Memiliki iritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan tersebut
5. Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
1.Teori asal-usul kehidupan
1.Teori Pfluger
Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen yang membentuk senyawa Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
2.Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa hidup itu dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah kehidupan itu.
3.Teori Allen
Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis Bumi ini seperti sekarang, beberapa rekasi terjadi yaitu energi yang dating dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka Bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
4.Teori Urey
Harold Urey (1893), seorang ahli kimia Amerika Serikat, mengemukakan bahwa atmosfir bumi pada mulanya kaya akan gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan Air (H2O). Zat itu merupakan unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Karena diduga ada energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat hidup. Zat hidup itu mula-mula terbentuknya kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
5.Teori Oparin
A. I. Oparin menyatakan bahwa makhluk hidup terjadi dari senyawa kimia, dan pada waktu itu di atmosfer belum ada oksigen bebas. Oparin berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel.
6.Hidup terjadinya secara tiba-tiba atau spontan (Generatio Spontanea)
Suatu pandangan yang dikemukakan oleh filsuf terkenal sebelum masehi, Aristoteles. Ia mengemukakan bahwa hidup ini bermula dari benda mati yang secara tiba-tiba menjadi jasad hidup. Karenanya paham ini disama artikan dengan abiogenesis atau generation spontanea. Hipotesis ini akhirnya tenggelam setelah muncul para ilmuwan lain dengan pola pikirnya yang lebih rasional.
7.Francesco Redi (Hidup berasal dari telur)
Francesco Redi (1625-1697) adalah nama ilmuwan yang berhasil menumbangkan teori generatio spontanea. Pada penelitiannya Redi menggunakan 2 kerat daging segar yang diletakkan dalam 2 wadah.
Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan yang satu tidak ditutupi. Setelah beberapa hari, pada daging yang tidak tertutup mulailah keluar belatung-belatung, sementara itu pada daging yang tertutup tidak tumbuh belatung.Ia mengamati bahwa hadirnya larva (ulat) yang ada dalam sepotong daging karena memang di dalamnya telah terdapat sejumlah telur lalat. Apabila lalat-lalat tidak meletakkan telur-telur di situ, maka daging tidak akan tumbuh ulatnya. Kesimpulannya bahwa hidup itu berasal dari telur. Lahirlah paham omne vivum ex ovo.
8.Lazzaro Sallaizani (Telur berasal dari sesuatu yang hidup)
Lazzaro Spallanzani (1729-1794) berpendapat bila dikatakan bahwa semua hidup bersal dari telur. Kini perlu dipertanyakan pula dari mana asal mula telur tersebut. Ia berkesimpulan bahwa telur-telur tadi pasti berasal dari sesuatu yang hidup. Paham ini dikenal dengan omne ovo ex vivo.
9.Louis Pasteur (Hidup berasal dari sesuatu yang hidup)
Louis Pasteur (1822-1895) menganggap bahwa gagalnya hidup karena tak ada udara yang diberikan. Maka ia melakukan percobaan. Ia menunjukkan bahwa penguraian (pembusukkan) bahan cairan kaldu dan peragian perasan cair dari buah anggur disebabkan oleh mikroorganisme yang terbawa oleh udara. Ia berkesimpulan bahwa hidup berasal dari sesuatu yang hidup apa pun bentuknya. Paham ini dikenal dengan omne vivum ex vivo.
2. Evolusi Kehidupan
Sebagian orang ahli berpendapat bahwa makhluk yang ada pada saat ini tidak mempunyai hubungan dengan makhluk dahulu, karena ada saat tertentu terjadi kiamat (katastrophy), sehingga makhluk yang dahulu musnah, diganti yang baru. Tapi pendapat ini banyak ditinggalkan oleh para ahli dan sebagian besar cenderung berpendapat bahwa makhluk yang ada sekarang ini berasal dari makhluk dahulu melalui perubahan sedikit demi sedikit. Fosil sebagai sisa makhluk dahulu menunjukkan adanya perbedaan dasar letak dan lapisan-lapisan tanah atau umur relatif fosil tersebut. Perubahan-perubahan makhluk itu terjadi sampai sekarang. Manusia sering ikut campur menciptakan varietas baru yang lebih unggul, terutama dalam pertanian dan peternakan. Jadi, makhluk hidup mengalami evolusi.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat sederhana tingkatnya, bersel tunggal, dan hidup dari bahan anorganis, sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Sekarang orang cenderung beranggapan bahwa evolusi kehidupan terutama disebabkan karena mutasi. Mutasi ialah perubahan spesies yang agak meloncat, dan ini disebabkan oleh perubahan gen atau kromosom sel.
Mutasi yang berarti pindah, yaitu pidah jenis, dapat maju dan dapat mundur. Mutasi mundur terjadi, tetapi jenis yang lebih mundur atau lebih buruk akan mengakibatkan kepunahannya sendiri. Mutasi maju hanya kadang-kadang saja ada, dan ini mengakibatkan perubahan ke arah kemajuan.
Petunjuk evolusi dapat kita lihat dari:
(1) geologi dan palaentologi
(2) morfologi dan anatomi perbandingan
(3) reaksi fisiologis perbandingan
(4) penyebaran makhluk di muka Bumi
(5) embriologi.
Selanjutnya secara bagan sejarah kehidupan di muka Bumi dibagi menjadi enam era. Pada era archeozoik, 2000 juta tahun yang lalu mulai muncul makhluk pertama. Tidak ada fosil tetapi ada beberapa indikasi kehidupan. Pada era proterozoik, 1500 juta tahun yang lalu makhluk yang pertama itu mengalami evolusi menjadi makhluk bersel tunggal (bakteri, alga, dan protozoa). Pada era palaeozoik, dalam periode kambrium, 600 juta tahun yang lalu, muncul Trilobita, Brachiopoda. Dalam periode Ordovicium, 500 juta tahun yang lalu, muncul hewan Chepalopoda dan ikan. Pada periode Silur, 440 juta tahun yang lalu, muncul hewan Scorpio, Crinoidea, dan karang. Pada periode Devon, 400 juta tahun yang lalu, muncul ikan, permulaan hutan dan Amphibia. Kemudian pada periode Karbon Bawah, 350 juta tahun yang lalu, muncul tumbuhan kormofita. Sedang pada periode karbon atas, 325 juta tahun yang lalu, muncul reptilia dan insekta pertama. Pada era mesozoik periode Perm, 270 juta tahun yang lalu, muncul beberapa jenis reptilian. Pada periode Trias, 225 juta tahun yang lalu, muncul bangsa Dinosaurus. Dalam periode Yura, 180 juta tahun yang lalu, mulai muncul burung pertama. Dalam periode Kreta, 135 juta tahun yang lalu, merupakan titik puncak Reptilia, muncul Anthofita. Pada era Cenozoik periode Tersier 70 juta tahun yang lalu, muncul manusia primitif dan hewan mamalia lainnya. Pada periode Kuarter, 2 juta tahun yang lalu, mulai bangkinya manusia, punahnya tipe mamalia tipe primitif, dan berkembang jenis mamalia modern.
3. Asal Usul Manusia
3.1.Menurut Pendapat Beberapa Ahli
a. Teori Charles darwin
Darwin mengajukan penyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang
Pohon Kekerabatan Manusia Yang Dibuat-Buat
Pernyataan Darwinis mendukung bahwa manusia moderen berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:
1. Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus Australophitecus)
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan." Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat ("tegap"), sementara yang lain lebih kecil dan rapuh ("lemah")
Para evolusionis menggolongkan tahapan selanjutnya dari evolusi manusia sebagai genus Homo, yaitu "manusia." Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang daripada Australopithecus, dan tidak begitu berbeda dengan manusia moderen. Manusia moderen saat ini, yaitu spesies Homo sapiens, dikatakan telah terbentuk pada tahapan evolusi paling akhir dari genus Homo ini. Fosil seperti "Manusia Jawa," "Manusia Peking," dan "Lucy," yang muncul dalam media dari waktu ke waktu dan bisa ditemukan dalam media publikasi dan buku acuan evolusionis, digolongkan ke dalam salah satu dari empat kelompok di atas. Setiap pengelompokan ini juga dianggap bercabang menjadi spesies dan sub-spesies, mungkin juga. Beberapa bentuk peralihan yang diusulkan dulunya, seperti Ramapithecus, harus dikeluarkan dari rekaan pohon kekerabatan manusia setelah disadari bahwa mereka hanyalah kera biasa.
b.Teori evolusi menurut Jean Lamarck
Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungannya dapat diturunkan.Organ yang mengalami perubahan karena terus menerus dipakai akan berkembang makin sempurna dan organ yang tidak diperlukan lagi lama kelamaan perkembangannya menurun dan akhirnya rudiment atau atrofi.
3.2 Menurut Ajaran Agama
Setelah Allah menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya.
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya.
No comments:
Post a Comment